(HumasPNUP) – Kegiatan sosialisasi peluang magang dan kerja di Jepang berlangsung di ruang kuliah lantai 3 Gedung Jurusan Teknik Mesin, Kampus 2 Mongcongloe Maros, Selasa (9/9/2025). Acara ini menghadirkan atase keimigrasian dan atase ketenagakerjaan dari Kedutaan Jepang yang bekerja sama dengan LPK Aichi Nihongo Center Jepang.Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Jurusan Teknik Mesin, Prof. Dr. Ir. Syahruddin Rasyid, M.T., Sekretaris Jurusan, serta puluhan mahasiswa. Dalam sambutannya, Prof. Syahruddin mengapresiasi kehadiran pihak kedutaan dan LPK Aichi Nihongo Center dalam memberikan informasi penting bagi mahasiswa. “Ini bentuk dukungan kepada mahasiswa untuk bekerja di Jepang,” ujarnya.Direktur LPK Aichi Nihongo Center Jepang, Ali Syafri, dalam paparannya menekankan pentingnya etos kerja dan budaya disiplin yang dimiliki masyarakat Jepang. Ia bahkan mengaitkan dengan perkembangan sepak bola Jepang yang maju pesat berkat dukungan budaya kerja keras dan konsistensi. Ali juga mengungkapkan bahwa sejak 1993, tercatat sekitar 200 ribu warga Indonesia telah menjalani program magang dan bekerja di Jepang.Lebih lanjut, ia mengingatkan mahasiswa agar mempersiapkan diri dengan memahami budaya dan aturan di Jepang sebelum berangkat. Ali menegaskan, “Termasuk gaji yang ditawarkan bekerja di Jepang minimal Rp20 juta per bulan.”Sesi tanya jawab juga berlangsung interaktif. Beberapa mahasiswa menanyakan mengenai batasan usia untuk bekerja di Jepang. Menanggapi hal itu, Ali menegaskan bahwa di Jepang tidak ada pembatasan usia, baik bagi pekerja muda maupun yang sudah berusia lanjut, selama mampu bekerja sesuai aturan.
